Larut

by: Ferry Arbania

Makin larut saja hati ini
tenggelam dalam peluh rasa
bertukar kabar dengan hati dan pikir
sejenak,
bahkan berlama-lama dengan keyakinan
kutemukan wajah ini berselimut mangsai
lalu kutengadahkan pandang pada langit
kutanya sepi
kau jawab ilusi
ku pinta rindu
kau jawab abu-abu
lantas kupetik bintang dikeningmu
ternyata hati berbuah bulan
duh ritme hati yang basah
“Mengapa larut dalam gairahmu”

Madura, 14 Juni 2010 disebuah Pemilukada

Posting Komentar

0 Komentar

Statistik