Dari lembaran-lembaran Al-Qur'an yang mulia dan sabda-sabda Rasulullah ﷺ yang termaktub dalam Hadits-hadits shahih, terhamparlah sebuah narasi agung tentang masa depan semesta – kisah akhir zaman. Ini bukanlah sekadar ramalan, melainkan janji Ilahi yang akan terwujud, sebuah kronik peristiwa yang menuntun umat manusia menuju penghujung dunia, menguji keimanan, dan menyingkap kebenaran mutlak.
Dalam setiap ayat dan setiap lafaz, Ahlusunnah wal Jamaah memandang kisah ini sebagai peta jalan spiritual, peringatan, dan sekaligus penguat jiwa untuk menghadapi fitnah-fitnah terbesar sebelum datangnya Hari Perhitungan.
Tirai Fitnah Membentang: Tanda-tanda Kecil yang Membisikkan Perubahan
Sebelum badai besar tiba, semesta akan diperingatkan oleh serangkaian "Tanda-tanda Kecil" (Alamatush Shughra) yang secara perlahan merayapi kehidupan. Sebagian besar dari tanda-tanda ini telah kita saksikan, seolah bisikan-bisikan dari masa depan yang kini menjadi realita pahit:
Pudarnya Ilmu dan Merajalelanya Kebodohan: Ilmu agama sejati akan diangkat secara bertahap, bukan dengan hilangnya kitab-kitab, melainkan dengan wafatnya para ulama yang mumpuni. Kebodohan akan menggantikan, memicu penyimpangan pemahaman agama dan fatwa-fatwa yang menyesatkan. (HR. Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik).
Meluasnya Kemaksiatan dan Perkara Keji: Zina akan terang-terangan dilakukan, khamar (minuman keras) diminum secara terang-terangan, riba merajalela, dan penipuan menjadi lumrah. Harta akan dicari tanpa peduli halal atau haram. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi).
Fitnah Bertebaran Bak Potongan Malam: Umat manusia akan diuji dengan fitnah-fitnah yang sangat dahsyat, datang silih berganti seperti potongan-potongan malam yang gelap. Seseorang bisa bangun di pagi hari dalam keadaan beriman, namun di sore hari telah kafir, atau sebaliknya. (HR. Muslim, dari Abu Hurairah).
Gempa Bumi dan Bencana Alam Meningkat: Musibah alam akan semakin sering terjadi, sebagai peringatan dan ujian bagi penghuni bumi. (HR. Tirmidzi).
Berkurangnya Keberkahan Waktu: Waktu akan terasa sangat singkat. Setahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari. (HR. Tirmidzi, dari Abu Hurairah).
Tanda-tanda kecil ini adalah pengantar, sebuah simfoni minor sebelum orkestra dahsyat "Tanda-tanda Besar" (Alamatul Kubra) dimainkan.
Gemuruh Terakhir: Tanda-tanda Besar Penanda Dekatnya Kiamat
Ketika tanda-tanda kecil telah mencapai puncaknya, tirai alam semesta akan tersingkap untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa besar yang mengguncang bumi dan langit, menandakan Hari Kiamat sudah di ambang pintu:
Dukhan (Asap Tebal): Langit akan diselimuti asap tebal yang menyebabkan kegelapan dan penderitaan bagi orang-orang kafir, namun hanya seperti pilek ringan bagi kaum mukmin. (QS. Ad-Dukhan: 10-16).
Kemunculan Dajjal, Sang Penyesat Agung: Ini adalah fitnah terbesar yang akan menimpa umat manusia sejak penciptaan Adam. Dajjal akan muncul dengan membawa tipu daya yang luar biasa, mengaku sebagai tuhan, menguji keimanan dengan keajaiban semu. Ia bermata satu, tertulis di dahinya "kafir" (ك ف ر) yang hanya bisa dibaca oleh orang beriman. Ia akan berkeliling bumi selama 40 hari (sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti seminggu, dan sisanya seperti hari-hari biasa). (HR. Muslim, dari Nawas bin Sam'an).
Turunnya Nabi Isa Al-Masih: Di saat fitnah Dajjal mencapai puncaknya, Nabi Isa bin Maryam akan turun dari langit di Menara Putih bagian timur Damaskus. Beliau akan datang sebagai hakim yang adil, membunuh Dajjal, mematahkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah, menegakkan syariat Islam. Kedatangannya membawa kedamaian dan keadilan yang belum pernah ada sebelumnya. (HR. Muslim, dari Nawas bin Sam'an).
Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj: Setelah Dajjal binasa dan bumi merasakan kedamaian sesaat, akan muncul dua kaum perusak yang jumlahnya tak terhitung, Ya'juj dan Ma'juj. Mereka akan turun dari tempat tinggi, menyebar kerusakan, memakan dan merusak segala sesuatu yang mereka temui. Hanya Allah yang mampu menghentikan mereka, dengan membinasakan mereka melalui ulat yang menyerang leher-leher mereka. (QS. Al-Kahfi: 94-98, Al-Anbiya: 96-97; HR. Muslim).
Terbitnya Matahari dari Barat: Ini adalah salah satu tanda paling mencolok yang menunjukkan bahwa pintu taubat telah tertutup. Setelah peristiwa ini, tidak ada lagi keimanan seseorang yang bermanfaat baginya jika sebelumnya ia belum beriman. (HR. Muslim, dari Abu Hurairah).
Keluarnya Dabbah (Hewan Melata Ajaib): Dari bumi akan keluar seekor binatang melata yang dapat berbicara kepada manusia, menandai orang beriman dan orang kafir. (QS. An-Naml: 82).
Api yang Menggiring Manusia: Pada akhirnya, api akan keluar dari Yaman, menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka untuk Hari Kiamat. (HR. Muslim, dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari).
Hikmah Abadi: Bekal Menghadap Akhir Perjalanan
Kisah akhir zaman ini bukanlah untuk menakut-nakuti, melainkan sebuah seruan agung untuk merenung dan bertindak. Bagi Ahlusunnah wal Jamaah, pemahaman ini adalah:
Penguat Iman dan Takwa: Mengingatkan akan keagungan kekuasaan Allah dan janji-Nya yang pasti.
Pendorong Amal Saleh: Menumbuhkan kesadaran akan singkatnya waktu dan urgensi untuk memperbanyak bekal kebaikan.
Benteng dari Fitnah: Mempersiapkan diri secara spiritual dan mental, agar tidak mudah tergelincir dalam ujian dan godaan dunia yang semakin dahsyat.
Penumbuh Harapan: Meski tantangan besar membentang, janji Allah tentang kemenangan kebenaran dan surga bagi orang-orang yang berpegang teguh pada-Nya adalah pelita harapan.
Dengan memahami narasi profetik ini, setiap Muslim diharapkan dapat menyusuri kehidupan dengan lebih waspada, memperkokoh pondasi imannya, dan senantiasa berpegang teguh pada tali Allah dan sunnah Rasul-Nya, mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Rabb semesta alam di Hari Pertanggungjawaban.

0 Komentar
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia