Fondasi Keharmonisan dalam Islam Ahlussunnah wal Jama'ah

FERRY ARBANIA
By -
0

Sahabat Indonesia, 
Menjaga keharmonisan dalam rumah tangga adalah dambaan setiap pasangan. Dalam Islam, khususnya menurut panduan Ahlussunnah wal Jama'ah, keharmonisan tidak hanya diukur dari ketiadaan konflik, melainkan dari fondasi kuat yang dibangun di atas nilai-nilai agama, saling pengertian, dan kasih sayang. Ini adalah perjalanan spiritual dan emosional yang membutuhkan komitmen dari kedua belah pihak.


Fondasi Keharmonisan dalam Islam Ahlussunnah wal Jama'ah

Keharmonisan rumah tangga dalam perspektif Ahlussunnah wal Jama'ah berakar pada beberapa prinsip dasar:

1. Landasan Takwa dan Iman

Rumah tangga yang harmonis berawal dari individu yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT. Takwa adalah bekal utama karena ia menumbuhkan rasa tanggung jawab, kejujuran, kesabaran, dan ketaatan kepada syariat. Ketika suami dan istri sama-sama berpegang teguh pada nilai-nilai keimanan, mereka akan lebih mudah menghadapi cobaan, bersyukur dalam nikmat, dan saling mengingatkan dalam kebaikan.


2. Memahami Hak dan Kewajiban Suami Istri

Islam telah mengatur dengan jelas hak dan kewajiban masing-masing pasangan. Suami sebagai pemimpin keluarga (qawwam) memiliki kewajiban menafkahi, melindungi, membimbing, dan memperlakukan istri dengan baik. Sementara itu, istri memiliki kewajiban taat kepada suami dalam kebaikan, menjaga kehormatan diri dan keluarga, serta mengelola rumah tangga. Memahami dan memenuhi hak serta kewajiban ini adalah kunci menghindari konflik dan menumbuhkan rasa saling menghargai.


3. Saling Cinta dan Kasih Sayang (Mawaddah wa Rahmah)

Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 21 menyebutkan bahwa Allah menjadikan "rasa kasih sayang dan belas kasih" di antara suami dan istri. Ini bukan sekadar perasaan, melainkan manifestasi dari cinta ilahi. Keharmonisan terpancar ketika pasangan senantiasa berusaha menumbuhkan mawaddah (cinta yang mendalam) dan rahmah (kasih sayang dan belas kasihan) dalam setiap interaksi, baik saat senang maupun susah.


4. Komunikasi Efektif dan Terbuka

Salah satu pilar penting keharmonisan adalah komunikasi yang jujur, terbuka, dan penuh empati. Pasangan harus membiasakan diri untuk berbicara tentang perasaan, harapan, kekhawatiran, dan masalah yang dihadapi. Hindari asumsi dan prasangka. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam berkomunikasi dengan istrinya, Aisyah RA, di mana beliau senantiasa mendengarkan, menghargai, dan berbicara dengan lemah lembut.


5. Toleransi dan Saling Memaafkan

Tidak ada manusia yang sempurna. Konflik atau kesalahpahaman adalah hal yang wajar dalam setiap hubungan. Kunci keharmonisan adalah kemampuan untuk saling bertoleransi terhadap kekurangan pasangan dan cepat dalam memaafkan kesalahan. Dendam dan amarah hanya akan merusak ikatan cinta. Islam mengajarkan pentingnya memaafkan dan melupakan kesalahan masa lalu demi masa depan yang lebih baik.


6. Musyawarah dan Mufakat

Dalam menghadapi masalah atau mengambil keputusan penting, musyawarah adalah prinsip utama. Suami dan istri hendaknya berdiskusi secara sehat, mendengarkan pandangan masing-masing, dan mencari solusi terbaik yang diridhai Allah. Ini menunjukkan penghormatan terhadap peran dan pikiran pasangan.


7. Menghormati Keluarga Besar

Keharmonisan rumah tangga tidak bisa dilepaskan dari hubungan baik dengan keluarga besar, baik dari pihak suami maupun istri. Menjaga silaturahmi, menghormati orang tua, dan bersikap baik terhadap mertua adalah bagian dari ajaran Islam yang akan membawa keberkahan dan kedamaian dalam rumah tangga itu sendiri.


8. Pendidikan Anak yang Islami

Anak adalah amanah dan permata hati. Mendidik anak-anak sesuai ajaran Islam adalah investasi jangka panjang untuk keharmonisan keluarga. Ketika anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang Islami, mereka akan menjadi penyejuk mata dan penopung orang tua, serta turut menjaga keberkahan dan keharmonisan rumah tangga.


Menjaga keharmonisan dalam rumah tangga bukanlah sebuah tujuan akhir, melainkan proses berkelanjutan yang dihiasi dengan kesabaran, pengorbanan, dan cinta yang tulus. Dengan menjadikan panduan Islam Ahlussunnah wal Jama'ah sebagai kompas, setiap pasangan dapat membangun bahtera rumah tangga yang kokoh, penuh berkah, dan senantiasa dalam ridha Allah SWT.


Rubrik Samara ini sengaja disuguhkan untuk pembaca yang selalu merindukan keluarga bahagia sesuai tuntunan Islam. Samara sendiri merupakan kependekan (singkatan) dari: Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah. Ini adalah tiga pilar utama dalam membangun rumah tangga Islami yang harmonis. Insya Allah, Amin.

Tags:

Posting Komentar

0 Komentar

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Posting Komentar (0)

Statistik

3/related/default