Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Dialog Jingga

Anna Althafunnisa wahai pujangga cinta..... masih tertatih jalanku menuju kesana aku pernah terluka…

reformasi dalam catatan facebook

Heru Budi Prayitno Saudara2ku Cb cari arti sebenarnya reformasi ! Mnrt Sy reformasi itu proses per…

Kemarau Basah

by: Ferry Arbania cemburu itu mengasah ilusi pada riang tanya mengancik patah pada kemarau basah wa…

Menukar Cemburu

by: Ferry Arbania tak ada yang bisa menukar pahit dengan manis begitu juga cemburu tak ada yang bis…

Atas nama lelakimu

by: Ferry Arbania Atas nama lelakimu ijinkan kutombak sepi dalam duri ...mengurai kembali makna kec…

Tuhan

by: Ferry Arbania Allah tak butuh Tuhan maka jangan tuhankan akal dan jabatanmu Allah memang indah …

Sujud

by: Ferry Arbania Ya Allah tuhan raja diraja telah sampai malam pada peredarannya dimana hati telah…

Suluh Api Suluh Jiwa

by: Ferry Arbania Telah kecumbui malam dengan api membakar sisa cemas dengan keyakinan betapa kesuc…

Martabak Sastra

by: Ferry Arbania biarpun puisi ini tak kau puisikan aku 'kan tetap bersamamu mengeja dunia mel…

Secelup Cinta Sebening Zamzam

by: Ferry Arbania Ya Allah Sang Maha Kasih ijinkan aku menikah tanpa harus meninggalkan cinta-Mu ce…

Tak Biasanya

by: Ferry Arbania begitu singkat kau menutup kisah malam hingga percakapanku terkantuk diruang sepi…

Gigil Sepi

by: Ferry Arbania kelopak mawar itu telah jatuh kepangkuan cinta menyoraki sisa debu dihati melapal…

Episode Cinta I: Kembara Sepi

by: Ferry Arbania Ketika malam datang Kutempa engkau dengan resah membara Mata air cinta dan hutan …

PENGANTIN DINI HARI

by: Ferry Arbania Buat yang meninggal tgl 17 juli 2010 Sungguh leluasa angin malam ini Suaranya yan…

Kuturut saja apa maumu

by: Ferry Arbania 16082010 Kuturut saja apa maumu Bintik-bintik kata perbedaan Kau pinta diri menga…

Sayap Merdeka

by: Ferry Arbania Kepak fajar kembali memanggil Melintasi lereng sunyi yang menggigil Matahari dan …

Sayap Mawar

by: Ferry Arbania Barangkali kau sudah jenuh menatap kesungguhan ini Atau kau hendak pergi dan hijr…

by: Ferry Arbania jika terjadi kesalah pahaman jangan sekali-kali menyalahkan orang lain apalagi o…

Cinta bulbul

by: Ferry Arbania Lama-lama bosan juga aku menatapmu Makin hari kau tampil dengan ngilu pantat dan …

Usai Kemerdekaan

by: Ferry Arbania 65 tahun Indonesia menangis dalam kobaran api merdeka Pahlawan revolusi dan refor…

Impian Lengang

by: Ferry Arbania 23-08-2010:1.16 Mari kembali membuka lembaran baru Singkirkan rasa takut kalian A…

Obsesimu

by: Ferry Arbania kuyakini obsesimu menjadikan diri lebih luar biasa lebih gampang memaknai keyakin…

Kenyal

by: Ferry Arbania 22-08-2010 You yang punya sinar panggang aku dalam cahaya henyak kenyal dialtar p…

Sangsi Diam

by: Ferry Arbania 22 Agustu 2010 Ferry Arbania Cium aku sebelum puisimu sambil kita robohkan api ke…

Ya Allah Dusta Ini

by: Ferry Arbania Tak perlu gelar doktor untuk menuliskan puisi di negeri ini katakan siapa yang ba…

Surga Ronta

by: Ferry Arbania Kutulis cinta dengan kapak dan tumbang pohon akasia melewati hutan pukau dibukit-…

Kenapa Harus Puisi?

by: Ferry Arbania Menekuni dunia per-puisian dewasa ini seolah-olah membuat kita dihadapkan pada se…

Tanya Kau Dikataku

by: Ferry Arbania belum genap jadi sepuluh kau telah tinggalkan harapanku menjadi sembilan menoleh …

Pohon Jiwa

by: Ferry Arbania angin yang menerpa pohon jiwa seingatku tak pernah mematikan begitu juga dengan b…

by: Ferry Arbania biarkan rasa getir itu pengeran.. jangan hiraukan jangan dipertahankan terlalu ma…

Ku kira Kau Puas

by: Ferry Arbania hancurkan saja hancurkan rusaklah apa yang ingin kau rusak tetapi jangan berhara…

by: Ferry Arbania

Muat postingan lainnya Tak ada hasil yang ditemukan

Statistik