Mengunci Kamar Dengan Bunga

by: Ferry Arbania

Aku menulis aksara yang kau baca ini dengan tangan gemetar dan dada bergetar. Bayangan senja itu benar-benar memelukku. Dan mega merah yang berarak ketepian malam itu, pasti tak lama lagi menungajakku berpelukan dalam pengabnya bumi yang pucat.

Aroma kembang berguguran dari tangkai angin yang menyela desir .
datang dan pergi dirongga nafasku
mengutuk lalai
pada jantung


air mata bersahut hendak mengabadikan cinta
yang sesaat lagi ditimbun dusta

(Kamar Bunga- Bunga-2010)

Posting Komentar

0 Komentar

Statistik