![]() |
dok. Ferry Arbania |
Shalat Maghrib adalah salah satu shalat fardhu yang menjadi penanda pergantian waktu dari siang ke malam. Setelah menunaikan kewajiban ini, seorang Muslim dianjurkan untuk tidak tergesa-gesa beranjak. Justru, momen setelah shalat adalah waktu emas untuk berdzikir dan berdoa, menguatkan ikatan spiritual dengan Allah SWT. Dalam ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah, amalan-amalan ini memiliki dasar kuat dalam sunnah Nabi Muhammad SAW dan mendatangkan keutamaan yang luar biasa.
Meskipun tidak ada satu amalan tunggal yang disebut "paling dicintai Allah" setelah shalat Maghrib dengan prioritas absolut, kumpulan dzikir dan doa berikut sangat ditekankan karena keutamaannya.
1. Dzikir Tasbih, Tahmid, dan Takbir (33 Kali)
Amalan ini merupakan inti dari wirid setelah shalat fardhu, termasuk Maghrib. Mengucapkannya adalah bentuk pengagungan kepada Allah SWT.
Subhanallah (سُبْحَانَ اللَّهِ) - Maha Suci Allah (33 kali): Dengan mengucapkan tasbih, kita mengakui kesempurnaan Allah dan menyucikan-Nya dari segala sifat kekurangan yang mungkin terlintas dalam pikiran manusia. Ini adalah bentuk pensucian yang mendalam terhadap Zat Allah Yang Maha Agung.
Alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلَّهِ) - Segala puji bagi Allah (33 kali): Mengucapkan tahmid adalah ekspresi syukur yang tulus atas segala nikmat, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Ini juga merupakan pengakuan bahwa segala kebaikan dan pujian hanyalah milik-Nya semata.
Allahu Akbar (اللَّهُ أَكْبَرُ) - Allah Maha Besar (33 kali): Takbir adalah penegasan bahwa tidak ada yang lebih besar, lebih berkuasa, atau lebih agung dari Allah SWT. Ini mengingatkan kita akan kebesaran-Nya yang mutlak di atas segala sesuatu.
Keutamaannya Menurut Ahlus Sunnah wal Jamaah: Dzikir ini memiliki keutamaan yang agung, sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Muslim dari Abu Hurairah RA: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir 33 kali, sehingga berjumlah 99, kemudian menyempurnakannya menjadi 100 dengan mengucapkan: 'Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir,' maka diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala dan pengampunan yang bisa diraih hanya dengan dzikir sederhana namun konsisten ini.
2. Membaca Kalimat Tauhid (Laa Ilaaha Illallah)
Kalimat tauhid adalah fondasi agama Islam, penegasan keesaan Allah. Mengucapkannya secara rutin setelah shalat adalah amalan yang sangat diberkahi.
Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir (10 kali setelah Maghrib): Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya pujian, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu."
Keutamaannya Menurut Ahlus Sunnah wal Jamaah: Amalan ini memiliki keutamaan khusus setelah shalat Subuh dan Maghrib. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Dzar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa setelah shalat Subuh dan Maghrib mengucapkan 'Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir' sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan darinya sepuluh keburukan, mengangkatnya sepuluh derajat, dan ia berada dalam perlindungan dari segala keburukan dan syaitan hingga sore hari (setelah Subuh) atau hingga pagi hari (setelah Maghrib)." Ini adalah perlindungan spiritual yang luar biasa hanya dengan mengamalkan dzikir ini.
3. Membaca Ayat Kursi dan Tiga Surah Mu'awwidzat
Amalan ini penting untuk perlindungan dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah ayat 255): Ayat ini adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Membacanya setelah setiap shalat fardhu, termasuk Maghrib, adalah kunci ke surga dan benteng dari gangguan syaitan. Dalil dari Ahlus Sunnah wal Jamaah: Dari Abu Umamah Al-Bahili RA, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian." (HR. An-Nasa'i dalam As-Sunan Al-Kubra, dan dishahihkan oleh Al-Albani) Artinya, jika seseorang rutin membacanya sampai wafat, maka ia akan langsung masuk surga tanpa hisab yang berat.
Tiga Surah Mu'awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas): Ketiga surah ini adalah pelindung (penjaga) dari segala keburukan.
Al-Ikhlas: Penegasan tauhid, keesaan Allah.
Al-Falaq: Permohonan perlindungan dari kejahatan makhluk, kegelapan malam, dan sihir.
An-Nas: Permohonan perlindungan dari bisikan syaitan dari golongan jin dan manusia. Meskipun anjuran spesifik setelah shalat fardhu untuk ketiganya tidak sekuat Ayat Kursi, membacanya secara rutin setelah shalat adalah bagian dari kebiasaan baik dan permohonan perlindungan yang diajarkan Rasulullah SAW dalam berbagai kesempatan. Ini adalah praktik yang sejalan dengan semangat sunnah untuk mencari perlindungan Allah dari segala marabahaya.
4. Berdoa Setelah Dzikir
Setelah memuji dan mengagungkan Allah dengan dzikir, momentum terbaik berikutnya adalah berdoa.
Berdoa dengan doa-doa ma'tsur atau doa pribadi: Waktu setelah shalat termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Seorang hamba dapat memohon apa saja kepada Allah, baik doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW maupun doa-doa yang berasal dari hati sesuai dengan kebutuhan dan hajatnya. Berdoa adalah inti ibadah dan jembatan komunikasi langsung seorang hamba dengan Rabb-nya.
5. Dzikir-Dzikir Tambahan Lainnya
Selain yang disebutkan di atas, ada beberapa dzikir lain yang juga dianjurkan:
Istighfar (Astaghfirullah): Memohon ampun kepada Allah, minimal 3 kali setelah salam.
Sayyidul Istighfar: "Allahumma anta Rabbi laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka..." (Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu...). Dzikir ini adalah penghulu istighfar yang memiliki keutamaan besar jika diucapkan pada siang atau malam hari.
6. Amalan Mulia Lainnya (Bukan Hanya Setelah Maghrib)
Selain dzikir dan doa pasca-shalat, ada amalan-amalan kebaikan yang sangat dicintai Allah SWT dan dapat dilakukan kapan saja, termasuk setelah Maghrib jika memungkinkan:
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW: Memperbanyak shalawat akan mendatangkan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat dan menghapuskan dosa.
Berbakti kepada Orang Tua: Ini adalah salah satu amalan paling mulia yang pahalanya sangat besar, bahkan menyamai jihad di jalan Allah dalam beberapa aspek.
Jihad di Jalan Allah: Jihad memiliki makna yang luas. Tidak hanya berperang, tetapi juga meliputi jihad melawan hawa nafsu, menuntut ilmu syar'i, berdakwah, menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran (amar ma'ruf nahi munkar), serta berbagai bentuk perjuangan untuk menegakkan agama Allah dan menyebarkan kebaikan di muka bumi.
Melakukan amalan-amalan ini secara rutin dan istiqamah setelah shalat Maghrib, dan juga setelah shalat fardhu lainnya, adalah kunci untuk meraih keberkahan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperoleh pahala yang melimpah. Yang terpenting adalah keikhlasan dalam beramal, karena Allah mencintai amalan yang dilakukan secara konsisten, meskipun sedikit.
Mari jadikan waktu setelah Maghrib sebagai momen berharga untuk memperkuat spiritualitas kita!
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia